Pendidikan memiliki peranan yang
sangat penting dalam kehidupan. Pendidik yang pertama adalah orang tua sendiri.
Ia bertanggung jawab penuh atas perkembangan kemajuan anaknya. Namun, karena kesibukan
orang tua semakin banyak , anaknya diserahkan kepada lembaga sekolah. Disekolah
guru merupakan pendidik yang memiliki tugas dan tanggung jawab penuh terhadap
perkembangaan anak didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak
didik, baik potensi afektif, kognitif, maupun psikomotoriknya.
Minusnya kreativitas guru, sudah
bukan rahasia umum lagi. Guru sering kali menjadi sumber kejenuhan siswa
didiknya karena cara pengajarannya yang monoton, tanpa kreasi, inspirasi
apalagi inovasi. Padahal, guru adalah segalanya bagi siswa untuk ditiru, digugu
dan diterjemahkan dalam kehidupan siswa didiknya. Jika guru sendiri sudah tidak
kreatif, maka dapat diprediksi bagaimana corak peserta didiknya. Sebagaimana
kata Simonton dalam Genius, Creativity
and Leadership, yang mengatakan demikian besar dan pentingnya peranan guru
dalam menentukan kreativitas seseorang (Great
thinkers tend to have great teachers).
Guru-guru sekarang mengaku lebih
profesional, memiliki skill yang andal, berdedikasi tinggi, dan mendapatkan
jaminan kesejahteraan yang lebih memadai dari guru-guru dimasa lalu. Namun
sesuatu yang terjamin itu tidak selalu memberikan jaminan. Jika seorang guru hidupnya sudah terjamin,
maka hal itu tidak berarti guru dapat menjamin keberhasilan dalam mengajar dan mendidik siswa-siswinya. Yang
berhak untuk menentukan apakah anda memang sudah berhasil mengajar mereka atau
tidak adalah siswa anda sendiri. “Seorang
siswa tidak akan mau menerima dan mencerna informasi dan pengetahuan
yang berasal dari seseorang, ketika didalam diri mereka tidak terselimuti rasa
cinta dan hormat kepada orang itu”.
Bagaimana bisa seorang guru yang sudah
terjamin kesejahteraan hidupnya oleh pemerintah tapi tidak bisa menjamin
keberhasilan siswanya untuk menjadi manusia yang benar-benar terdidik. Oleh
karena itu, seorang
guru tidak hanya harus bisa mengajar, namun juga harus bisa menjadi sumber
inspirasi buat siswanya, dan ini bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, namun
bukan tidak mungkin untuk dilaksanakan.
Guru
inspiratif adalah guru yang memberikan stimulasi mental kepada murid - muridnya
dimana diharapkan dari stimulasi mental yang diberikan kepada siswa akan
memberikan dampak yang lebih kuat terhadap pemahaman murid/siswa, karena
semakin banyaknya emosi positif yang dirasakan oleh siswa pada saat belajar
maka penguasaan materi pembelajaran akan semaikin baik. Guru yang inspiratif
salah satunya adalah dengan mengajar menggunakan PAIKEM (Pembelajaran yang
Aktif, Inovatif, Kreatif dan Menyenangkan), Karena dengan mengajar menggunakan
PAIKEM dapat menginspirasi murid untuk berpikir, sehingga rasa ingin tahu siswa
berkembang, dan perubahan yang terjadi pada diri anak ke arah yang lebih baik
akan lebih mudah terjadi.
Guru inspiratif sebagai agen
pembelajar harus senantiasa belajar. Guru yang berhenti belajar sebenarnya
tidak layak lagi menjadi guru. Bila seorang guru berhenti belajar, maka sejak
saat itu pula ia memutuskan hubungannya dengan seluruh proses pendidikan. Jadi,
guru yang inspiratif harus senantiasa belajar untuk menimba
pengetahuan-pengetahuan yang baru dan terutama untuk memperkaya kepribadian
dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang baru. Ilmu pengetahuan itu senantiasa
berkembang. Dan sekali ia berhenti belajar, maka akan ketinggalan dalam begitu
banyak hal.
Bagi guru inspiratif sebagai agen
pembelajar, kemauan kuat untuk terus
belajar mengembangkan kemampuan profesionalismenya merupakan modal utama dalam
memberikan kontribusi yang optimal bagi peningkatan kualitas pendidikan
nasional. Saat ini guru sudah tidak memiliki waktu lagi dalam untuk sekadar
berdiam diri dalam menyikapi setiap perubahan cepat yang terjadi di dunia
pendidikan.
Setidaknya ada empat hal penting
yang dapat diusahakan oleh guru yang inspiratif untuk menjadi agen pembelajar. Pertama, membangun kemantapan diri
daripada mereduksi ekspektasi dengan terus melakukan regulasi diri yang relevan
dengan pengembangan profesinya. Kedua,
mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah secara berkesinambungan dalam merespons
secara aktif setiap isu-isu terbaru yang berkembang di dunia pendidikan. Ketiga, mempelajari hasil-hasil
penelitian dari berbagai literatur tentang kompetensi mengajarnya yang
berhubungan dengan prestasi subjek peserta didik. Keempat, sebagai hasil dari analisis tugas mengajar pada tingkat
dan kurikulum yang berbeda.
Dalam hal ini guru adalah agen
pengetahuan-pengetahuan baru untuk anak didiknya. Guru yang bermutu (berbobot ilmiah)
akan menjadi ”buku pelajaran” yang paling laris untuk murid-muridnya. Dia
adalah “kitab kehidupan” yang senantiasa terbuka dan siap untuk dibaca oleh
anak didiknya. Hanya dari guru semacam inilah kita mengharapkan lahirnya
manusia-manusia yang bermutu. Dalam arti tidak saja bermutu secara ilmiah,
dengan pengetahuan yang tinggi dan meluas, tetapi juga secara karakteristrik
memiliki tingkat kepribadian yang patut dibanggakan dalam dunia pergaulan
masyarakat luas.
Mengetahui kekuatan diri sendiri berarti menyadari
sepenuhnya apa yang mampu kita lakukan. Juga, mengevaluasi segala kemungkinan kekuatan
dan kemampuan untuk bertindak . hal ini tidak berarti kita tidak melakukan apa
yang seharusnya kita mampu, serta bukan seolah-olah mampu melakukan apa yang sebenarnya
kita memang tidak mampu. Menjadi guru yang inspiratif bukanlah hal yang mudah,
namun harus tetap berusaha dan harus yakin pasti bisa. Dengan menjadi guru
inspiratif diharapkan ada sosok yang mampu memotivasi dan menginspirasi siswa,
agar siswa mampu mengoptimalkan setiap potensi yang mereka miliki sehingga
berguna bagi masa depan mereka nanti.
Comments
Post a Comment